Cak Imin Luncurkan SPPG di Sleman: Dampaknya Sangat Menggembirakan

Cak Imin Luncurkan SPPG di Sleman: Dampaknya Sangat Menggembirakan


YOGYAKARTA,

– Menteri Koordinator untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia, Muhaimin Iskandar, melakukan peresmian Unit Layanan Penyedia Gizi (ULPG) Desa Mandiri Tridadi yang berlokasi di kabupaten Sleman pada hari Kamis tanggal 8 Mei 2025.

Pada acara itu, Muhaimin, yang biasa dipanggil Cak Imin, menggarisbawahi kepentingan SPPG Bumdes yang dianggap memberikan pengaruh positif ganda.

“Saya sungguh merasa bangga dan ingin menunjukkan penghargaan besar terhadap para anggota Bumdes, karena mereka telah mengambil inisiatif untuk menjalin kerjasama dengan BGN,” ungkap Cak Imin pasca acara peresmian tersebut.

Cak Imin menyatakan bahwa adanya SPPG Bumdes bakal menghasilkan dampak positif yang besar.

Menurutnya, kemajuan Bumdes akan berkontribusi pada penyediaan makanan bergizi gratis, serta membangun ekosistem ekonomi yang lebih baik.

“Ini langsung
multiplier effect
-Luar biasanya. Dengan satu Desa Mandiri yang berkembang, kedua belah pihak mendukung program makanan bernutrisi Gratis, serta menciptakan iklim ekonomi. Pada akhirnya, semuanya akan berkontribusi pada kemandirian,” katanya.





Dampak SPPB dari Bumdes serta Pemberdayaan Berdasarkan Ekosistem



Dia menambahkan pula bahwa bahan utama untuk menyediakan makanan bernutrisi secara cuma-cuma bisa didapatkan langsung dari para petani setempat, serta pekerja dalam program SPPG Badan Desa ini nantinya akan mencakup penduduk sekitaran.

“Makanan bernutrisi secara cuma-cuma bakal mencapai warga setempat, penyedia kebutuhan utama dapat berkolaborasi bersama kawan-kawan dari Bumdes dan SPPG. Para ibu yang bekerja, sumber daya manusia, serta tahapan perekrutan pekerja pun mempunyai dampak signifikan,” terangnya.

Cak Imin menyebutkan bahwa sistem pemberdayaan yang didasarkan pada ekosistem ini akan terus ditingkatkan agar proses produksi serta pasaran bisa beroperasi dengan efisien dan sekaligus.

” Ini adalah kesempatan bagi semua Bumdes di Indonesia untuk ikut serta dalam penyediaan makanan bernutrisi secara cuma-cuma, sesuatu yang sangat diperlukan dan akan memberikan dampak menguntungkan bagi Bumdes tersebut, ” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa SPPG Bumdes merupakan salah satu bentuk kemitraan yang diinginkan oleh BGN.

“Dapat berkolaborasi sebagai mitra siapa pun, termasuk individu, badan usaha, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), koperasi, serta yang lain,” jelasnya.

Dadan menyebutkan bahwa di daerah Kabupaten Sleman telah terdiri dari 15 unit SPPG Bumdes, yang nantinya akan berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional.

“Seperti yang dijelaskan oleh Menteri Koordinator tersebut, dampak ganda dari program ini sangat besar. Setiap pekerjaan bisa menciptakan lapangan kerja tambahan untuk sekitar 50 orang, dan juga memberikan pendapatan bagi para ibu rumah tangga yang dulunya tidak memiliki kesempatan bekerja,” ungkapnya.

Dia menyebutkan bahwa tiap SPPG Bumdes harus memiliki setidaknya 15 penyedia jasa atau produk, dan dia berharap penyedia-penyedia ini berasal dari lokasi sekitar.

“Lalu setiap kali kita berdiri dengan cara ini paling tidak diperlukan 15 penyedia untuk menghasilkan 15 pengusaha tambahan. Kami bertujuan agar seluruh sumber daya dapat disediakan oleh penduduk lokal, demi membentuk ekosistem yang sangat baik,” jelasnya.

Dadan pun mengatakan bahwa saat ini telah terdapat kira-kira 1.286 SPPG, tetapi jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan yang ada.

“Masih ada jauh lagi, saat ini kami hanya punya 1.286 SPPG, dan diperlukan sekitar 28.800 SPPG tambahan yang perlu didirikan. Nantinya, Badan Gizi akan mengconstruct 1.554 unit, sehingga jumlah keseluruhan yang ditargetkan mencapai 28.000 melalui kerja sama dengan beberapa pihak,” tegasnya.

Post Comment

You May Have Missed